WONOSOBO - Pemerintah Desa Talunombo menggelar kegiatan donor darah pada Kamis 21 September 2023 yang mana kegiatan tersebut adalah merupakan salah satu aksi sosial yang diadakan tiap 3 bulan sekali bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten Wonosobo serta Bidan Desa yang juga dihadiri Wakil Bupati Wonosobo.
Lebih dari 63 pendaftar yang ikut dalam aksi sosial ini dan lolos sejumlah 56 orang sedang yang tidak lolos screaning adalah 7 orang. Setelah melalui tahap awal yakni cek kesehatan oleh dokter yang bertugas, dengan sangat terpaksa ada beberapa pendaftar yang kecewa. Beberapa pendaftar gagal dan tidak dapat melanjutkan donor darah karena tidak memenuhi kriteria dan persyaratan secara medis. Penyebab gagalnya tersebut antara lain disebabkan karena kadar hemoglobin (Hb) kurang, tekanan darah tinggi, dan telah melakukan konsumsi antibiotik dalam kurun waktu satu minggu sebelum dilaksanakan aksi donor darah ini.
Persyaratan dasar untuk ikut serta dalam kegiatan aksi donor darah ini adalah pendonor berusia wajib berusia 17 hingga 70 tahun, berat badan minimal 45 kg dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100 sedang untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi. Sementara orang dengan tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman adalah 90/50, pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12, 5-17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL, disamping hal di atas telah dipenuhi syarat lainnya yaitu memiliki tubuh sehat secara jasmani karena hal ini penting mengingat darah pendonor akan dimasukkan ke dalam tubuh orang lain.
Para peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini terdiri dari para lingkup pemerintah desa , ASN dari kecamatan serta masyarakat luas yang ada di sekitar wilayah kecamatan sapuran. Dan beberapa dari peserta sudah terbiasa mendonorkan darahnya dan bahkan terdaftar menjadi pendonor tetap.
Baca juga:
Kemenkumham RI Serahkan Zakat ke Baznas RI
|
“Saya sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini, " ujar Jasudin. Yang merupakan pendonor dari kalangan petani, dan jasudin telah secara rutin melakukan donor darah setiap 3 (tiga) bulan sekali. Berbeda dengan Nur ismiyati seorang yang tiap harinya berdagang beras, Ia merasa kecewa karena gagal melakukan donor darah yang disebabkan karena tidak lolos tes medis yang dilakukan oleh team kesehatan. (NoerSobo)